Saturday, April 05, 2008

Tentang Menulis

Saya sangat mengagumi para penulis yang dengan ide, konsep, dan imajinasinya bisa "mencengangkan" banyak orang. Menurut saya, tidak selalu tulisan-tulisan tentang hal-hal yang spectacular dan sophisticated yang dapat "mengguncangkan" sanubari orang banyak. Beberapa penulis justru saya kagumi karena kesederhanaan tulisannya (baik dalam ide pemikiran maupun bahasa penyampaiannya), tapi didalamnya mengandung kekuatan untuk "membakar dan meluluh-lantakkan" jiwa para pembaca. Fyuhhh... cool...

Profesi penulis sendiri dimata saya adalah profesi yang "sangat keren". Tidak kalah keren dengan profesi field engineer, reseacher dan geologist (apa coba?). Acuan saya menyebut seseorang sebagai penulis tentunya bukan hanya mereka yang sudah menelurkan buku/artikel saja, tapi juga mereka-mereka yang melalui media blognya mampu menghasilkan ide, konsep, dan imajinasi luar biasa dan mampu "mempengaruhi" orang lain melalui apa yang ditulisnya.

Memang biasanya para penulis yang sudah mampu menjual buku sama artinya sudah mampu "mengkomersialkan" buah pikirannya. Dan ini keren sekali menurut saya. Contoh paling spectakuler adalah JK. Rowling dengan Harry Potter-nya yang menjadikannya kaya raya. Contoh lain adalah Andrea Hirata yang baru tahun 2005 mengeluarkan Laskar Pelangi-nya dan mendapatkan royalti yang sangat lumayan dari tulisannya. Laskar Pelangi juga banyak memberikan dampak positif terhadap dunia pendidikan dan moral di Indonesia. Sebenarnya, saya bukan sedang mengagungkan nominal yang dihasilkan oleh para penulis, tetapi lebih kepada bagaimana khalayak ramai menyerap dan mengapresiasi karya-karya seorang penulis.

Saya sendiri bukan seorang penulis. Saya hanya pekerja di sebuah kantor pemerintah yang sejak tahun 2005 memiliki pekerjaan sampingan terkait dengan bidang tulis-menulis. Semua bermula dari sebuah keisengan mengikuti sebuah Writting Competition pada akhir tahun 2005 dan ternyata saya dinyatakan sebagai Juara Pertamanya. Senang sekali saya saat itu, padahal hadiahnya tidak gedhe-gedhe amat lho, sebuah tropi dan uang 3 juta rupiah. lumayan untuk 15 X makan-makan di kafe halaman. hehehe... Tapi memang saya senang sekali karena ternyata tulisan saya dihargai oleh orang lain. Yeyy... Sejak itu, saya mulai sedikit demi sedikit membiasakan diri menulis di Jurnal Ilmiah dan media blog. O iya sampai sejauh ini jenis tulisan saya adalah non fiksi, belum berani mencoba yang fiksi, meski kedepan ada keinginan kearah itu, tapi kok belum dapet chemistry-nya ya.

Penghasilan sampingan saya dari tulis-menulis memang lumayan. Ya paling tidak bisa digunakan untuk tambahan tabungan. Tahun kemarin, beberapa temen memberikan saya beberapa pekerjaan terkait dengan tulis-menulis ini dan hasilnya saya bisa jalan-jalan ke Thailand dengan duit hasil menulis, selain juga teman-teman mulai percaya kemampuan menulis saya yang tidak seberapa ini. Hehehe...


Saya masih amatir, masih harus banyak belajar soal menulis, masih harus banyak membaca, melihat, mengamati, merenung dan masih harus banyak menulis. Semoga.

7 comments:

Anonymous said...

keep writing!!!

Anonymous said...

Field engineer itu profesi keren ya? hmmm

Anonymous said...

rudi,
pastinya termasuk keren, apalagi kalo schlumberger macam elo gitu...:-D

Anonymous said...

setujuu banget mbak sama tulisan ini...and i want to say thanx a lot to u, soalnya lu yg pertama kali support gw buat nulis di jurnal. selain nambah penghasilan gw juga jd lebih pd buat nulis lagi :) (walaupun tulisan gw tidak terlepas dari kesalahan, yg amat banyak tentunya...)

Kris Tasrin said...

yudi,
bahasa tulisan adalah bahasa yang powerfull buat menyampaikan ide dan gagasan kreatif yud. Keep writing yah...

Anonymous said...

Kris,
Melihat gaya penulisanmu di blog, saya melihat bahwa Kris memang berbakat menulis, menyampaikan ide-ide pada pembaca. Terus menulis ya.

Kris Tasrin said...

trimakasih banyak ibu atas pujian dan dukungannya... hehehe...:-D