Tuesday, February 17, 2009

Pria macam apa yang dapat menaklukan hatimu?

Hari ini, pas makan siang di kantin, seorang teman sekelas, cewek, bertanya sama saya, ”Kris, pria macam apa yang bisa menaklukan hatimu?” Mungkin setiap wanita akan memiliki jawaban yang beda-beda terhadap pertanyaan ini. Bisa karena kebaikannya, kegantengannya, ke-macho-annya, ke-seksi-annya (boso opo ini?), kekayaannya, dan sebagainya. Itu sah-sah saja. Tidak ada jawaban benar ataupun salah atas pertanyaan ini. Togh ini bicara mengenai apa yang menyangkut ”kenyaman hati” yang mana relativitasnya sangat tinggi.

Tapi bagi saya pribadi, pria cerdas adalah jenis pria yang bisa menaklukan hati. Mereka adalah laki-laki yang sering kali membuat saya terkagum-kagum sambil meneriaki dalam hati, ”Anjaasss... cerdas banget ni orang!”. Mereka juga adalah orang-orang yang membuat saya nyaman berada di dekatnya. Kenyaman ini BUKAN karena saya menganggap diri juga cerdas (aghh... jauhhh banget saya dari deskripsi cerdas itu), tapi lebih dikarenakan saya memiliki kehausan terhadap hal-hal baru dan ”out of the boxes” things, dan dari orang-orang cerdas inilah saya mendapatkannya. Ada aja hal baru yang pasti saya dapatkan dari mereka. That’s why I like them.

Saya rasa, cukup banyak wanita suka dengan pria cerdas. Tapi definisi ”pria cerdas” itu sendiri berbeda-beda bagi setiap orang, bukan?. Saya pribadi tidak sepenuhnya menyebut pria cerdas sebagai mereka-mereka yang lulus dengan predikat cum-laude, menjuarai berbagai perlombaan atau kompetisi, mencapai gelar doktor pada usia yang masih sangat muda, mahasiswa teladan tingkat nasional dan internasional, atau lulusan terbaik dari universitas terbaik di Indonesia atau di dunia dan sebagainya. Bukan kepintaran akademik semacam ini yang menjadi indikator cerdas menurut saya.

Banyak definisi cerdas, tapi di sini saya bicara mengenai kecerdasan versi saya. Dan ini tidak mutlak sifatnya. Orang lain boleh setuju ataupun tidak setuju dengan pendapat saya. Pria cerdas menurut saya di sini lebih didifinisikan sebagai berikut:

  1. Adalah para pria yang memiliki kemampuan untuk menyerap pengetahuan dari sisi filosofi keilmuannya; Instead of mengejar nilai A atau B, pria-pria ini memahami ilmu yang diperolehnya dengan mengambil intisari filosofinya. Biasanya ilmu-ilmu itu termemori kuat dalam otaknya karena mereka memahaminya mulai dari dasar filosifinya. Catatan: orang cerdas bukan berarti harus menguasai banyak hal/bidang lho ya.
  2. Para pria yang dapat memahami (dan apalagi menjalani) berbagai filosofi kehidupan. Saya suka terbengong-bengong dengan berbagai analogi mereka dalam bentuk ungkapan tidak serius (joke) atau pernyataan serius dalam memahami kompleksitas kehidupan.
  3. Para pria dengan karakter ”pria banget” juga adalah pria-pria cerdas. Karakter tersebut misalnya: kemampuan untuk memahami dengan baik apa yang diinginkannya dalam hidupnya, kemampuannya mengambil keputusan, kemampuannya untuk bertanggungjawab terhadap setiap keputusan (termasuk menanggung konsekuensi kesalahan), keberanian untuk mengakui kelemahan, dan sebagainya. Intinya, adalah pria-pria yang matang secara emosionally maupun spritually.

Emm... pria cerdas sendiri bukan sebuah paket lengkap berisi seluruh kriteria tersebut. Togh mereka juga manusia yang punya kelemahan "sometimes win and sometimes lose". Sebenarnya, kekaguman saya terhadap para pria cerdas ini bukan hanya berkaitan dengan romantisme percintaan saja, tapi juga relationship persahabatan dan sebagainya. Beruntung saya memiliki orang-orang macam ini di dalam kehidupan saya. Alison adalah salah satunya. I am lucky and blessed to have him. Selain itu beberapa teman juga termasuk dalam klasifikasi cerdas ini misalnya: pak baban, pak rahmat, pak tri, pak desy, pak adisur, mas haris faozan (atasan kantor); pak cik, mas fel, mas zar, mas ahmad (teman dan senior); rudi, icoes, fer (temen satu angkatan), ramdhan (temen hang-out); yogi (teman kelas sekarang) dan lain-lain.

Having them is such a blessing for me (Untuk hal tersebut, saya ingin mengucapkan berjuta terima kasih). Semoga ke depan, saya menemukan lebih banyak lagi teman-teman cerdas, yang akan mewarnai hidup saya.