Monday, September 22, 2008

Kenikmatan Sebuah Fluktuasi Kehidupan

Ini adalah tahun kedua pernikahan saya dan suami. Tahun pertama, kami lewati dengan penuh sukacita (review nya ada di sini). Demikian pun halnya dengan tahun kedua ini. Hanya memang ada yang berbeda kali ini. Dinamisasi kehidupan di tahun kedua ternyata memang lebih seru dan lebih complicated dari tahun pertama. Begitulah.... adanya. Ketawa dulu agh... hehehe...

Di tahun kedua, Gusti Allah yang empunya semesta ini sedang mengajari kami sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Sebagai pihak yang punya kewenangan penuh atas kehidupan ini, Dia memang berhak membawa kita kepada jalan yang mulus, tapi Dia juga berhak mengajari kita melewati jalan berkerikil. Suatu proses fluktuatif. Lihatlah, semester pertama tahun ini seolah semua grafik kehidupan naik dengan mulusnya. Kami dibawa kepada optimisme-optimisme kehidupan hingga akhirnya Dia mengajari kami satu fase kehidupan yang berbeda sejak 3 bulan yang lalu. Dia mengajari kami cara menapaki jalan yang bergelombang. Dia mengajari kami meng-adjust keterbatasan, dan Dia mengajari kami menatap kenikmatan dari sudut pandang yang berbeda.

Nyatanya memang jalan yang sedang kami lewati ini tidak kalah seru dengan jalan-jalan mulus sebelumnya. Beberapa kali saya memang bersungut-sungut. Tapi, suami yang adalah pemimpin dalam perjalanan ini, masih selalu tersenyum. Dia menggandeng tangan saya dan membimbing saya dengan kesabarannya. Bahkan dalam penat dan tekanan pun, dia tetap menunjukkan optimisme bahwa kami pasti bisa melewatinya. Senyum dan bahkan tawanya membuat saya menyadari untuk "membiarkan kehidupan ini bergulir sedemikian adanya sesuai dengan kehendak Yang Maha Kuasa. Bagian kita mengikuti nya saja".

Ini lah salah satu kenikmatan dari sebuah fluktuasi kehidupan. Satu hal yang saya kagum pada proses ini adalah ketabahan dan kesabaran suami saya melewatinya. Saya menatapnya dengan penuh haru. Saya kagum dan bangga punya suami dengan kualitas diri sedemikian rupa. Meski ini belum berarkhir, nyata sudah saya harus mengucap syukur pada Tuhan yang sudah mengijinkan kami melewati jalan ini. Di sini, banyak pelajaran berharga. Thanks babe, I’ m blessed to have u. Sure. :-D