Wednesday, December 19, 2007

Review 2007 (lanjutan)

4. Karakter
terkait dengan karakter, masih banyak hal yang harus gue pelajari, pahami dan perbaiki. baik terkait dengan posisi gue sebagai seorang istri, karyawan, bawahan, teman, anak, menantu, kakak, adik, anak Tuhan dan lain sebagainya. Semoga Tuhan memberikan tuntunan dan anugerahNya agar karakter gue diubahkan; makin dewasa dan jadi berkat buat orang banyak.
Semoga kedepan semua lebih baik. Amin.

5. Spritual
Dari berbagai definisi kebahagiaan yang diungkapkan banyak orang, yang tentu saja sangat personal, bagi gue pribadi, kebahagiaan tertinggi adalah ketika gue punya relationship yang indah sama Tuhan. Artinya ada suatu kehausan gue untuk menyembah dan menikmati hadiratNya; ada getaran di hati gue setiap kali gue sebut NamaNya; ada transformasi visi dari hatiNya ke gue; dan ketika hadiratNya adalah segalanya buat hidup gue. (Gue pengen nangis nih.... duh Tuhan, ampuni aku).

Overall, perjalanan spiritual gue tahun ini, naik turun. Jujur gue malu. tapi begitulah gue - gak konsisten. Gregetan juga sebenernya. Gue pengen cinta mula-mula itu selalu bergema dalam hati gue. Pengen banget.... bener-bener pengen. Lord, I always need your blessing and compassion to taste that kind of happyness again and always.


Thursday, December 13, 2007

MENGENAL LEBIH JAUH BAGIAN II

  1. Gue suka kliyengan (pusing red) kalo kebanyakan minum kopi. Hari ini misalnya, gue harus membuat mata gue melek dan konsentrasi penuh dari pagi hingga malam. Pagi dan sore gue minum kopi. Ternyata jantung gue gak kuat ya bow... degub nya kenceng bener, dan badan gue malahan lemes banget. jam 10 malem sudah gak konsen lagi dan memilih ngeblog ajah. hehehe...
  2. Gue gak suka film horor. Takut dan suka kebawa mimpi. Ada yang mo bayarin gue nonton film jenis ini? Makasih deh...gak usah repot-repot. Hiks...
  3. Gue itu orangnya galak. Tak bisa dijelaskan, bawaannya gitu kali....
  4. Jaman SMA sampai kuliah gue demen banget nonton siaran bola ampe dini hari. Cukup sering bolos kuliah hari Rabu atau Kamis pagi gara-gara malemnya ada Champion Cup. Dezigggghhh........
  5. Tahun 2002 gue nonton sebagian besar pertandingan Piala Tiger langsung di Senayan. Hehehe...
  6. Gue males ngerjain sesuatu kalo belum sreg di hati. Hehehe.... semua orang juga gitu kaleee....!
  7. Menurut gue Olga Syahputra lebih kocak daripada Tora Sudiro...
  8. Gue orangnya nggak gengsian alias gak tau malu.. hehehe...
  9. Gue suka banget ama Bandung.
  10. Gue lumayan tahan begadang, dan cenderung gak bisa bangun pagi.
  11. Gue nggak suka make contact lens. Berasa capek rasanya. Enakan pake kacamata.
  12. Tulisan tangan gue lumayan bagus.
  13. Gue orangnya gak sabaran. Makanya klop gitu sama Alison yang super duper sabar buangeett...
  14. Gue suka banget digarukin kepala gue sama Alison…
  15. Gue orangnya moody
  16. Gue gak on time orangnya, kecuali dalam hal deadline kerjaan.
  17. Gue lebih suka gramedia daripada Gunung Agung. Apa coba alasannya, gak jelas!
  18. Gue demen nonton bioskop.
  19. Gue gak suka ngeliat orang sms-an atau telponan sambil bawa motor. Kurang kerjaan. Mbok ya berhenti dulu gitu!
  20. Gue suka sama Sarah Jesica Parker. curly n sexy.
  21. I’m lil bit complainer. Harus banyak bertobat neeehh!!!
  22. Gue gak suka ngeliat orang belanja terlalu lama. Capek deeeehhh....
  23. Gue gak suka melihara binatang. Lebih seneng melihara taneman.
  24. Jaman SMP, gue pernah naik sepeda, masuk selokan gara-gara grogi abis ketemu kecengan gue. Kekekekek..........
  25. Gue itu orangnya romantis (ngaku-ngaku). Beberapa menganggap gue cenderung gombal. Hahaha......

Tuesday, December 11, 2007

Review 2007

1. Relationship
Tahun 2007 adalah tahun yang luar biasa buat gue. Diawali dengan moment pernikahan tanggal 13 Januari, tahun ini menjadi tahun yang bener-bener berbeda karena gue melaluinya bersama Suami Ganteng - Alison. Bagian yang menyenangkan dari proses ini adalah bagian dimana kami menemukan seseorang yang bisa diajak untuk saling menyayangi, saling mengasihi, dan saling menghormati. Moment ini menandai kami memasuki tahapan kedewasaan yang lebih tinggi, karena menurut kami, pernikahan adalah tentang berbagi. Dan masalah berbagi atau 'sharing' kehidupan adalah proses yang tidak mudah. Butuh kedewasaan dan itu makan waktu. Menyamakan persepsi dan visi hidup bukanlah satu hal yang bisa dilakukan dengan satu atau dua hari percakapan. Butuh waktu panjang, dimana di sana ada tawa kelucuan, ada air mata pembentukan, ada kesabaran, dan kepercayaan serta pengharapan. Overall, gue pribadi bisa bilang, proses kami tahun ini sangat menyenangkan dan gue sangat bersyukur untuk itu semua.

Memiliki Alison adalah sesuatu yang luar biasa dari keseluruhan perjalanan hidup gue sampai saat ini. Dia suami yang baik, sangat baik malah. Dia sangat sayang sama gue, sangat menghormati gue sebagai istrinya, dan sangat support terhadap apa yang gue lakukan dan ingin gue lakukan ke depan. Cara dia menyayangi gue, memperlakukan gue dan respek ama gue semakin meyakinkan gue bahwa gue tidak pernah salah memilih pria ini sebagai suami. Bagi gue, cinta dan hormat gue sama dia tidak akan pernah tergantikan. Gue bangga dan bersyukur memilikinya. I do love you abangku.

2. Karier
2007 juga merupakan tahun yang amazing buat karir gue. Meski gue bisa bilang kalo pekerjaan gue sekarang bukanlah the best yang gue impikan dulu, tapi gue memperoleh cukup banyak kemajuan sampai saat ini. Berbagai kemajuan yang gue maksud ditandai dengan meningkatnya kepercayaan orang (atasan maupun temen-temen konsultan) terhadap kompetensi gue, meningkatnya pemberian tanggung-jawab ke gue, makin luasnya jejaring kerja gue, serta income yang makin membaik... hehehe. Sampai hari ini gue memang masih bukan siapa-siapa, tapi gue bisa bilang kalo tahun ini, Tuhan membawa gue ke arah yang semakin tinggi dan gue bersyukur untuk itu semua.

Demikian pula halnya dengan Alison. Usaha konsultannya bersama Mas Zardi, meski bukan konsulatan yang berorder milyaran rupiah, tapi selalu saja ada projek dan tahun ini projeknya lumayan banyak. Bagi gue selaku istri dan manajer keuangan Alison (hehehe...), bukan nominal/hasil akhir yang gue fokuskan, tapi proses pendewasaan yang harus mereka lalui ketika berjuang membuat konsultan ini menjadi 'exist' lah yang membuat gue selalu kagum dan bangga sama mereka. Dan gue bersyukur sama Tuhan untuk itu semua.

3. Financial
Tahun ini, Tuhan memberkati kehidupan kami secara finansial dengan luar biasa. Maksud gue BUKAN mengacu pada berapa banyak property yang udah kami dapatkan sampai sejauh ini, karena togh sampai hari ini hidup kami masih biasa saja. Tapi rasa kagum gue sama cara Tuhan mencukupkan setiap kebutuhan kami tepat pada waktunya lah yang membuat gue merasa heran. Juga beberapa kesadaran dan perubahan pola pikir yang dikerjakan Tuhan bagi kami mengenai bagaimana memanfaatkan apa yang sudah Tuhan kasih buat kami; selain juga kesadaran untuk memberi dan berbagi lah yang membuat kami semakin merasa 'kaya' dan Tuhan ingin memakai hidup kami menjadi saluran berkat buat orang lain. Dan perasaan itulah yang membuat kami merasa kalo Tuhan sangat memberkati kami dan kami bersyukur untuk itu semua.

to be continued..........

MENGENAL LEBIH JAUH BAGIAN I

  1. Dari kecil sampai SMA, gue suka melukis. Lukisan gue dikagumi sama beberapa teman. Cuman sejak kuliah sampai sekarang gue gak sempet lagi ngembangin bakat yang satu ini… semoga tahun depan, setelah rumah kami jadi, gue punya ruang khusus untuk menekuni hobby melukis ini… hiks. semoga.
  2. Gue sangat pengen pergi ke Jepang. Dulu, gue pernah dipanggil tes beasiswa kuliah ke Jepang pasca lulus SMA. Sebenernya gue lolos administrasi, tapi gak dateng tes tertulis, gara-gara nyokap nyuruh milih ITB aja. Akibatnya, sekarang gue masih terobsesi... :-D
  3. Jaman SMA, gue terobesesi pengen masuk ITB. Pas udah kesampaian, saat awal-awal masuk buangganya gak ketulungan. Setelah lulus, biasa aja sih rasanya. Bagi gue sekarang, bukan masalah darimana seseorang berasal, tapi lebih pada way of thinking nya… hallah
  4. Dulu gue gak suka lagu dangdut. Rasanya kuping gatel gitu kalo denger lagu jenis ini. *maaf yah para penggemar dangdut jangan marah… sekarang, gue udah mulai suka dengan beberapa lagu dangdut.
  5. Gue suka light jazz. Sangat suka. Kalo ada yang bingung mo ngado apaan pas gue ultah, disarankan beliin CD music jazz ajah yah... wekekekek…
  6. Gue gak pede kalo disuruh nyanyi, padahal kata Alison suara gue bagus. Ya iya lah istri sendiri masak dicela-cela… hihihi. Tapi overall, gue ngerasa suara gue pas-pasan.
  7. Gue gak bisa main musik. Pas umur 17 tahun, gue dapet kado gitar dari nyokap pas ulang tahun, tapi sampai hari ini, gue gak bisa maen tuh… payah emang!!!
  8. Gue takut kalo dibawelin bokap. Bapak jarang marah, tapi sekalinya marah... huaaaa... sereeemmm tenan... padahal marahnya cuman diem doang lho...
  9. Gue orangnya gak fasionable, sangat konservatif dalam berpakaian. Tapi gue enjoy dengan style seperti ini.
  10. Gue tidak merasa cantik, tapi gue tahu kalo gue punya banyak kelebihan. Pede gue lumayan lah…. Hehehe...
  11. Gue gak suka dandan. gak bisa jelasin. Pokoknya gak suka aja tuh.
  12. Gue itu seorang life adventurer. Hiks. Sangat suka mencoba-coba sesuatu, even tau itu gak baik. (Gile…) tapi sejauh ini, gue tau limitasi gue sampai mana logh…
  13. Pas kecil, gue tuh bandel dan ngeyel, tapi rajin belajar dong. Hehehe…
  14. Gue suka matematika
  15. Nilai fisika gue di raport 9
  16. Gue sebel sama pelajaran Akuntansi, makanya gak masuk IPS
  17. Gue suka celena pendek, sepatu cats dan sandal jepit
  18. Gue punya jiwa seni (sense of art) lumayan lah
  19. Sense of direction gue rada kacooww
  20. Gue gak suka putih telur dan sangat suka bagian kuningnya.
  21. Gue doyan banget makan tomat
  22. Gue gak suka melihara kuku.
  23. Rambut gue curly dan susah diatur, makanya bonding … hehehe…
  24. Gue orangnya genit. Fakta didasarkan atas komentar Alison, Mas Agus dan Mas Titus………
  25. Gue ngerasa hi-lite of my life is now, since I married to Alison… it’s very fun and enjoyable.
to be continued...

Thursday, August 23, 2007

Satu Paket Kehidupan

Tadi malem seorang sahabat menelpon. curhat. mengeluhkan kehidupannnya yang kurang bahagia. Pada salah satu bagian curhatannya, dia bilang kalo dia ngiri ama gue karena gue sudah menikah, hidup di bandung dan PNS katanya. Plus, punya seorang suami yang baik, pinter dan ganteng pula (ini mah gue tambah-tambahin sendiri... :-D). Gue pun ketawa ngakak. Padahal menurut gue, dia justru lebih beruntung karena dia punya karir yang dinamis, sering jalan-jalan ke berbagai daerah dan bahkan luar negeri, gaji lumayan, wah kayaknya hidupnya lebih senang, canda gue padanya. Ba bi…bu…bla…bla… pembicaraan mengarah ke acara sharing dan diakhiri dengan sebuah perenungan.

Bagi gue, hidup sendiri adalah sebuah paket yang berisi berkat dan masalah, senang dan susah, kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan. Tidak ada kehidupan yang perfect atau sempurna. Mungkin ada beberapa alasan mengapa Yang Maha Kuasa membuatnya demikian: Pertama, supaya tidak ada orang di muka bumi ini yang merasa memiliki hak untuk menyombongkan dirinya; kedua, supaya setiap orang di muka bumi ini menyadari bahwa hanya Tuhan saja yang sempurna, dan bahwa kehidupannya harus diserahkan kepada Tuhan untuk diisi dan disempurnakan. (Pada titik ini, air mata gue ingin tumpah rasanya, mengingat kebandelan gue... :-().

Sejak kecil gue tumbuh menjadi seorang yang memandang hidup sebagai sebuah kompetisi, ingin menjadi terbaik dalam setiap hal, dengan orang lain sebagai pesaingnya. Namun sekarang, seiring dengan waktu dan umur yang bertambah, meskipun gue masih memandang hidup sebagai sebuah kompetisi, tapi bukan lagi orang lain sebagai competitornya. Gue lebih memandang bahwa persaingan gue adalah terhadap masalah kehidupan yang gue hadapi. Bagaimana berusaha menemukan cara untuk mengatasi permasalahan, kelemahan dan kekurangan gue. Karena pada tahap kehidupan yang ini, gue berpemahaman bahwa jalan kehidupan setiap orang memang dirangkai oleh yang Maha Kuasa dengan segala bumbu, rejeki, masalah, kelemahan, dan kekurangan yang disatupaketkan dengan cara berbeda-beda.

Thursday, March 15, 2007

DODOL YANG BERKUALITAS

Saat ini, gue (secara tidak sengaja) bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di sebuah instansi Pemerintah, sebuah karir (baca : pekerjaan) yang tidak pernah gue mimpikan sebelumnya. Gue memang bekerja sebagai peneliti, salah satu profesi yang sangat gue inginkan sejak dulu, tapi yang gue inginkan dulu adalah jadi peneliti di NGO internasional seperti World Bank, ADB, dll, dan bukan di instansi pemerintah, sebagaimana Tuhan nempatin gue sekarang ini. Tapi kalo gue melihat proses awal sampai diterimanya gue di kantor ini, gue tau kalo ini jalan Tuhan buat gue.

Sebenernya, sebagai wanita, jadi Pegawai Negeri Sipil, dan hidup di Bandung itu enak. Apalagi gue udah berkeluarga, dan suami gue pekerjaannya di Konsultan. Rasanya kami jadi lebih balance aja soal waktu dan perencanaan keuangannya. Gue bekerja jam 7.30 - 16.00, sementara suami bekerja dengan waktu yang fleksible. Gue punya gaji tetap meskipun kecil, dan suami punya gaji tidak tetap tapi jauh lebih besar dari gaji gue. Sementara, kenapa gue bilang kalo hidup di Bandung itu enak, karena untuk bisa hidup nyaman di Bandung tidak perlu harus kaya. Kita masih bisa tetap merasa nyaman kemana-mana, meski naik angkot. Kita masih bisa makan enak di pinggiran jalan, dan murah harganya. Rasanya, sampai saat ini, dari kota-kota yang pernah gue kunjungin, Bandunglah kota yang menurut gue nyaman untuk ditinggali. Tapi yah... sapa tau ntar 3 tahun lagi gue berubah pikiran and bilang kalo tinggal di Melbourne lebih nyaman. Hehehe.... sapa tau kan?

Tapi, di sisi lain, ditempatin Tuhan sebagai abdi negara, memiliki tantangan tersendiri buat gue. Bukan karena gaji Pegawai Negeri Sipil yang kecil, karena togh gue masih bisa nulis, bisnis kecil-kecilan, ataupun ngerjain proyek ama temen-temen gue. Tapi hidup di suatu lingkungan yang “dipersepsi” banyak orang sebagai suatu lingkungan yang “negatif” sungguh sangat menyedihkan. Kenegatifan karena lingkungan birokrasi identik dengan korupsi, kolusi dan nepotisme, lingkungan kerja yang tidak efektif dan tidak efisien, dan kinerja pegawai yang rendah, jelas sesuatu yang sering kali bikin gue tidak bangga berada di sini.

But, here I am now. Dengan kesadaran bahwa Tuhan punya “maksud indah” buat gue ketika Dia menempatkan gue di kantor ini, gue mencoba yang terbaik yang bisa gue kerjakan. Trying to be on time/punctual, menunjukkan kinerja terbaik, berusaha jadi pegawai yang proaktif, kreatif dan inovatif, pokoknya, I’ll do my best lah di sini. Satu tekad gue, kalopun kata orang Pegawai Negeri Sipil itu cuman dodol, gue pengen jadi dodol dengan kualitas terbaik. I do will.